Senin, 07 Februari 2011

My next mysterious days

Besok 8 februari 2011.
Saya akan backpack keliling sulawesi selatan dan sulawesi barat sendirian.
Banyak yang mengkhawatirkan saya, karena saya tergolong dalam spesies homosapien yg buta arah.
saya tidak bisa membaca peta dan petunjuk arah, kompas pun jadi rongsokan saja kalau dekat-dekat saya.
Otak saya sepertinya hanya bisa merekam arah kiri dan kanan saja, sisanya adalah depan dan belakang atau atas dan bawah.
Satu kelebihan saya, saya suka manja sama Tuhan, berdoa minta ini itu agar selalu selamat di jalan. Hhe

Ya Allah lindungiLah saya selalu. I Love You!

Yeaa.. I'm ready for the next ** days... (Karena saya tidak tahu akan berapa lama di sulsel-sulbar.hhe)

Kamis, 03 Februari 2011

BABEBO, baju bekas booo'


saya berasal dari jember, kota terbesar ketiga di jawa timur.
BABEBO adalah salah satu fenomena pasar fashion besar di kota jember.
semua orang jember pasti tau tentang pasar BABEBO
BABEBO, kepanjangannya baju bekas booo' atau ada juga yang bilang baju bekas bos
apalah arti sebuah nama...
pasar babebo di desa saya, kalisat, ada setiap hari rabu, bahkan tiap hari di kecamatan mangli
banyak pedagang jualan baju bekas, kalau beruntung kita bisa dapat barang branded loh!

suasana pasar babebo
 
sinar, alat yang melancarkan peredaran darah di kepala, saya pertama kali melihat di solo, ternyata dekat rumah juga ada.hihi
ditinggal ibu belanja
ada yg pakai pick up juga lo
salah satu juragan babebo menunggu pembeli

salon pun ikutan ramai

penjual obat kuat yang tidak pernah sepi pengunjung

KAWAH IJEN, weight on his shoulder


hari itu saya bertemu teman saya, namaya mas ayos purwoaji, di kereta api logawa jurusan jember. ternyata mas ayos mau jalan-jalan ke kawah ijen mengantar seorang temannya dari pekanbaru, mas yudi namanya. saya diiming-imingi mas ayos untuk ikut.... dan karena saya sangat ingin ke ijen, akhirnya rayuan mas ayos makjlebbb deh.. hehehe

tapi bagaimana caranya?? pulang kampung adalah penjara.
saya harus stay at home dan jadi anak baik-baik, momong sepupu-sepupu yang lucu dan menghabiskan masakan umik.
semalaman saya tidak tidur memikirkan bagaimana caranya agar saya bisa ikut ke ijen.
akhirnya, satu-satunya cara adalah berbohong... hahahahahaa

esoknya saya bilang sama orang rumah kalau saya harus balik surabaya untuk mengurusi beasiswa. segera saya pergi ke kota, mampir ke teman saya untuk menitipkan berkas beasiswa saya dan saya segera cabut ke ijen... hehehehee

akhirnya berangkatlah kami, empat orang bocah yang direstui allah untuk pergi ke kawah ijen, saya sebagai anggota tim yang paling cantik, mas ayos, mas nuran dan mas yudi. ketiganya adalah laki-laki yang tidak bisa menyaingi kecantikan saya. hihihii
perjalanan kami harus dilalui dengan sedikit-sedikit berhenti karena hujan yang tidak kunjung reda. mas nuran adalah pemegang rekor di kawah ijen, dia sudah berkali-kali ke ijen, mungkin sejumlah jari tangan saya. maka kami percaya mas nuran adalah guide kawah ijen terbaik yang sudah diutus tuhan.
tak lama kemudian kami mulai memasuki jalan pedesaan. indah sekali pemandangannya. pohon-pohon, sawah-sawah, kebun-kebun.. cantik sekali, apalagi habis hujan, udara makin segar dan dingin
beberapa menit kemudian perjalanan berubah menjadi hutan-hutan dengan tumbuhan paku besar dan jalanan lobang yang sangat awesome! sayang sekali pemerintah tidak membangun jalan ini, jalannya tidaknya hanya lobang tapi juga berbatu-batu, cukup sulit dilalui. jangan bayangkan ban anda bocor sodara-sodara, karena di sana tidak ada tukang tambal ban yang mangkal.
pemandangan hutan ini benar-benar keren, pohonnya besar-besar, daun-daun pohon yang lebar membuat hutan semakin gelap, tumbuhan paku di mana-mana, sesekali ada bongkahan longsor... kereen bangettt
sebenarnya di kawasan ini juga ada kebun strawberry dan pemandian air panas, sayangnya kami tidak bisa mampir karena hari sudah gelap.
jam tujuh malam kami baru samapi pos arjasa, kata mas nuran sudah dekat kok. asikkk
kira-kira 20 menit kemudian kami tiba di desa terakhir, desa paltuding. perjalanan kami lanjutkan hingga sampai di kaki gunung ijen tempat memulai pendakian. kami menginap di sana dan makan-makan dulu.. laper sih..

keesokan harinya perjalanan kami mulai jam setengah enam pagi. jalur trekingnya adalah jalanan menanjak sejauh 3,2 km. pendek saja, tapi terus menanjak nggak berhenti-berhenti. mas yudi dan mas ayos ngebut di depan seperti kereta api, saya dan mas nuran santai saja di belakang, sebenarnya mas nuran nemenin saya yang lambat sih. hihihii....
salah seorang penambang yang sedang beristirahat
  sekitar satu setengah jam saya dan mas nuran sampai di pos penimbangan belerang, mas ayos dan mas yudi udah nggak kelihatan batang hidungnya. saya dan mas nuran duduk-duduk sebentar di pos. di pos ini para penambang belerang menimbang belerang yang telah diambilnya di puncak. saya kagum melihat para penambang belerang itu, mereka memanggul keranjang yang penuh berisi belerang dengan bahu mereka. berat belerangnya bahkan melebihi berat badan mereka sendiri. rata-rata mereka bisa memanggul 80 kg belerang. bahkan kata salah seorang penambang di sana, rekor terberat adalah 120 kg. olalalaaa...
di timbang dulu belerangnya
 sekrang ini mereka dibatasi hanya boleh mengambil belerang sekali sehari. wah saya tidak membayangkan, melewati jakur treking tadi sudah susah apalagi dengan memanggul beban 80 kg begitu. setelah ditimbang di pos ini, belerang dibawa turun untuk dikumpulkan pada pengepul pabrik. mirisnya, belerang ini hanya dihargai Rp 600,- per kilonya. oh my gosh... saya sedih sekali mendengarnya... tapi mereka tetap bekerja tak pernah lelah. ternyata banyak orang kecil yang tak pernah mengeluh dengan upah kecil yang mereka dapatkan di negeri ini... harusnya orang-orang besar dapat mencontoh dan meniru tingkah laku mereka...

pos rehat dan parkir belerang, hehe
kedatangan tamu cantik.. kyaaa
kiri kanan kulihat saja banyak pohon-pohooonn...

sejuk lo

dari pos tadi kami lanjutkan perjalanan ke arah kawah, perjalanan ini dekat saja dan dengan jalur yang datar. pemandangannya juga cantik sekali. kanan kiri terlihat pepohonan dan gunung. tak lama kemudian kami tiba di puncak. saya terpana melihat hijaunya danau sulfur ini
entah kenapa bisa ada danua sebesar ini
entah kenapa warnaya hijau
the beauty of ijen crater
strong men with strong will

di atas kawah ini terhampar danau sulfur yang cantik, sesekali terlihat bintik kuning di danaunya, itu adalah sulfurnya. asap pembakaran belerang dari pertambangan tak henti-hentinya mengepul hingga bau belerang makin tajam menusuk hidung. apabila angin sedang besar-besarnya, asap akan membunmbung makin tinggi, hingga mengganggu penglihatan dan pernafasan. tapi entahlah, para penambang sepertinya sudah terbiasa, mereka menembus asap itu seperti hantu, tanpa masker, tanpa penutup hidung. mungkin paru-paru mereka berteriak minta kain
menembus asap, tanpa masker, hanya kerja keras
ternyata inilah pabriknya, pabrik dari belerang yang dipanggul oleh para penambang belerang yang saya temui di sepanjang perjalanan. mereka sangat kuat dan berhati ringan, rela bekerja berat meskipun tahu akan kecilnya penghasilan yang akan mereka peroleh. mereka tidak mengeluh, bahkan tetap tersenyum tiap kali ada wisatawan lewat. beruntungnya saya masih bisa melihat mereka. yang saya takutkan, belerang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, apabila kita terus mengambilnya seperti ini, lama-lama belerang ini dapat habis, rusaklah ekosistem kawah ijen, belum lagi akan banyak pengangguran berkeliaran.. sedih rasanya... tapi semoga saja hal itu tidak terjadi. agar anak cucu kita kelak dapat menikmati indahnya kawah ijen

setelah puas menikamati kawah ijen, kami berempat balik ke jember dengan cobaan ban bocor. sepertinya pikiran yang terngiang-ngiang di pikiran saya itu benar-benar dikabulkan tuhan yaa..hehehe
motor yang saya naiki dengan berboncengan dengan mas nuran lah yang bocor. bocornya pun ketika hampir memasuki hutan dengan jalanan hardkore. untunglah mas yudi yang tampan punya badan yang ringan, dia kembali ke desa terakhir untuk menambalkan motor, diikuti dengan mas ayos yang ganteng.
setelah selesai kami kembali ke jember dan mengantarkan saya ke stasiun. saya naik kereta jurusan banyuwangi dan berhenti di stasiun dekat rumah saya. ternyata om saya, istrinya dan dua anaknya sudah menyambut saya di stasiun. untungnya saya nggak ketahuan kalau bohong... hehehe.. kapok dehh
bohong+nekat = jaket pinjem punya adik, berhubung darurat pake sepatu pantofel mama langsung rusak deh..hihi #freakbgt

Rabu, 02 Februari 2011

PANTAI TIMANG: swing me, BABY


pantai timang, tidak banyak orang yang tau tentang pantai ini. saya pun awalnya juga tidak tau. hingga seorang teman saya, yunaidi joepoet, seorang traveler tampan dari minang memberi tahu saya. katanya ada pantai yang punya gondola dari kursi kayu lapuk yang digunakan untuk menyebarang pantai selatan. WHAT? pantai selatan?!! pantai selatan di pesisir selatan pulau jawa terkenal dengan ombaknya yang besar karena berbatasan langsung dengan samudra hindia.

berbekal dengan rasa penasaran dan internet gratis di rumah saya segera browsing-browsing tentang pantai ini. dan voilaaa.... penasaran saya naik ke level penasaran paling dewa... saya harus ke sana!

hari itu tepat bulan februari tahun 2010, saya telah menempuh perjalanan traveling saya keliling wonosobo-banjarnegara, atau kita bisa menyebutnya dataran tinggi dieng. setelah berdingin-dingin ria-nyaris tidak mandi 3 hari, saya ingin berjemur-jemur bahagia di pantai timang. pantai timang terletak di wonosari, jogjakarta, tidak terlalu jauhlah dari dataran tinggi dieng. maka saya makin membulatkan tekad untuk pergi ke sana.. hehe
oh ya tidak lupa saya menghubungi teman saya, mas yudi, karena dia ingin ke pantai timang juga, lalu akhirnya kami bertemu di solo.. apalagi saya harus menjadi kurir pos undangan pernikahan kakak saya untuk kerabat saya di solo :)

keesokan harinya saya dan mas yudi berangkat ke jogja, dari jogja kita menyewa motor di daerah stasiun tugu. motor adalah kendaraan yang paling pas untuk kita pakai ke pantai timang... karena ternyata perjalanannya akan sangaaaaat cocok buat motor..hehehe

dari jogja kami jalan terus ke arah ringroad, dari sana terus aja deh ke arah gunung kidul. ini merupakan kali pertama buat saya mengeksplore jogja, maklumlah saya jarang sekali bepergian ke arah jawa bagian barat karena semua saudara saya berada di wilayah timur dan dulunya saya adalah mahasiswi pencinta kasur... hihihi
jalanan gunung kidul berkelok-kelok dengan kiri kanan sesekali jurang berpemandangan cantik... wah saya senang sekali :)
saya kecanduan lewat jalan berkelok sejak kecil, karena saya terbiasa mudik ke banyuwangi tiap kali lebaran, di mana perjalanan jember-banyuwangi ditempuh dengan melewati jalan berkelok-kelok naik turun :)
dari gunung kidul akhirnya kami tiba di wonosari
sudah sampai??? belum sodara-sodaraa
dari wonosari kami harus masuk melalui jalan yang dilalui untuk menuju deretan pantai selatan gunung kidul. banyak pantai yang cantik di sana, namun maaf, hari ini gebetan kami adalah pantai timang.
ternyata dari jalan utama tadi perjalanan masih sangatlah jauh
tetapi banyak plang kok di kanan kiri, tetapi lagi, tidak ada satu plang pun yang menunjukkan keberadaan pantai timang.
akhirnya kami banyak bertanya pada orang-orang di jalan, wah bener deh pribahasa malu bertanya sesat di jalan itu!
sayangnya, dari pedagang bakso, orang lewat, tukang ojek, penjaga pantai semuanya tidak ada yang tau rimbanya pantai timang.
hingga akhirnya kami berhenti di sebuah toko dan si ibu yang punya toko nyeletuk "oh pantai timang mbak?? terus aja ke kiri nanti ada gang sebelah lapangan SD, masuk sana terus udah dekat kok"
wah suara si ibu tadi rasanya seperti AC di siang bolong, segera kami berangkat ke sana tanpa ragu.
setiba di sana, kami kaget, bahkan kami sampai bertanya pada orang di seberang sekolah, dan ternyata benar, memang jalan kecil masuk perkampungan itulah jalan satu-satunya untuk menuju pantai timang. tidak ada plang. tidak ada petunjuk. hanya bibir yang berbicara dan telinga yang mendengarkan :)

info yang saya dapatkan selama browsing mengatakan kalau jalan ke pantai timang rusak berat, tapi saya heran, sejauh ini jalanan mulus-mulus saja seperti pipi bayi. memasuki jalan kecil tadi, kita akan melewati daerah perkampungan yang lumayan padat, heran rasanya, di tengah kampung ada pantai keren. tak lama setelah itu jalanan semakin menjauhi kampung dan olalaaaa.. jalan makin rusak.... jalan berkarang dengan batu-batu karang besar, tajam dan terjal. sulit di lalui. untunglah kami naik motor. mobil sepertinya akan kesusahan kalau melewati jalan karang sempit ini. jalan berkarang ini juga berkelok dan naik turun. wah keren rasanya, di sekeliling kita disuguhi pemandangan bukit-bukit karang dan pepohonan, jalan yang kita pijak pun juga karang. setelah penuh berjuangan dan rahmat tuhan yang maha kuasa akhirnya kita tiba juga di pantai timang. motor harus diparkir agak jauh karena tidak ada jalan untuk menuju ke karang yang lebih tinggi.
setelah menempuh jalan berkarang, akhirnya kami tiba di pantai timang!!!wuawww.... awesome!
saya sempat terdiam sejenak, senang sekali rasanya.

voilaa... inilah pantai timang

di depan saya terhampar pantai selatan yang biru dan luas
di sebrang pantai timang ini ada sebuah karang, dekat saja kelihatannya, mungkin sekitar 50 meter, tapi cobalah menoleh ke bawah, ombak pantai selatan yang ganas seperti macan kelaparan tak henti-hentinya berderu. wah, tidak heran kalau nelayan sekitar membuat sebuah gondola sederhana dari tampar dan kursi kayu yang lapuk untuk menyebarang ke karang tersebut. tujuan utama mereka membuat gondola ini adalah untuk mempermudah mengambil lobster, dasar karang tersebut merupakan tmpat yang nyaman untuk persinggahan para lobster. yah lobster yang laku lumayan mahal di pasaran.
saya benar-benar mengagumi pantai ini, juga gondolanya, benar-benar sesuatu yang sederhana tapi tak henti-hentinya membuat saya terbelalak. ternyata kesederhanaan juga bisa menjadi sesuatu yang ekstrim. bayangkan ketika kita menyebrang dengan gondola ini, hidup kita bergantung pada tali tampar dan kursi lapuk, dengan pemandangan ombak pantai selatan di bawahnya dan angin yang berderu kencang... huaaaaa... saya langsung jatuh cinta sama ayunan ini!
ketika itu saya bertemu dengan seorang bapak yang sedang memancing di sana, katanya kalau ingin naik gondola kita harus ijin sama sekelompok orang di perkampungan tadi. karena setidaknya butuh 5 orang untuk menarik gondola ini. yah, jadinya saya cuma poto-poto aja deh diatas gondolanya.. tapi seruu banget waktu noleh ke bawah.. rasanya merinding-merinding geli, hehehe
selain gondola tadi, pantai timang juga dikelilingi karang terjal, selain itu juga pemandangan sawah dan kebun yang cantik. pasirnya berwarna kuning, sayangnya pantainya sempit dan ombaknya terlalu besar untuk dibuat berenang, tapi tetap asik buat sekedar kecek-kecek :)

si bapak menyiapkan umpan untung memancing
pantai selatan geto loo
coba perhatiin gondolanya, totally cool!
duduk-duduk diatas gondola sambil dibawahnya ombak nyiprat kayak gini..waow

cuma di tali gitu aja di karang
di mana-mana karang :)
yang satu serius motret yang satu serius mancing

setelah puas mengecat kulit di pantai timang kami segera memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai sore dan jalanan tadi sangatlah sepi.
di jalan berkarang tadi, ternyata kami bertemu dengan sekumpulan warga yang baru selesai memanen padi. kami diajak makan dahulu, perbekalan ke sawah yang dibuat oleh para istri. waoww... enak sekali rasanyaa... makan beralaskan daun jati dan masakan khas gunung kidul... kami ngobrol-ngobrol dan poto-poto sebentar lalu kami mampir sejenak di rumah salah satu warga tadi, namanya cak ji

makan pakai piring daun jati
habis makan rokok-rokok dulu
habis rokok-rokok angkut-angkut deh
siap dikirim ke lumbung :)
mereka banyak bercerita tentang pantai timang, tentang desa mereka, tentang panen mereka, tentang ternak mereka, semuanya berebut bicara dan antusias dengan kedatangan kami ke sana. waahh.. saya jadi makin senang.
warga gunung kidul sangat ramah sekali, kami ditawari menginap agar esok hari bisa menyebrang ke karang pakai gondola, tapi sayangnya kami tidak bisa. saya harus kembali ke surabaya karena perkuliahan sudah di mulai dan mas yudi harus balik ke jakarta untuk mengejar pesawatnya pulang ke pekanbaru. tapi kami berjanji suatu saat akan kembali ke sana lagi.

ayoo di makan kerupuk dan kinconyaa.. (picture taken by yunaidi joepoet)


semuanya berebut carita.. hehe (picture taken by yunaidi joepoet)
makan yok makan.. (picture taken by yunaidi joepoet)

pose dulu sama adik-adik manis
formasi lengkap gan

saya sangat senang di sana, saya ingin kembali lagi ke gunung kidul
sampai sekarang saya masih mengingat senyuman tulus dan celoteh mereka, sungguh sederhana, tapi mereka menorehkan kenangan yang ekstrim untuk saya.