Jumat, 29 November 2013

Kunyah-kunyah Sirih Pinang

buah pinang kering, mirip choco crunch kan?

Budaya mengunyah sirih pinang sebenarnya adalah budaya yang umum di Indonesia. Orang jawa juga banyak yang mempunyai kebiasaan mengunyah sirih pinang, tapi sekarang seiring berjalannya jaman, budaya sirih pinang sudah jarang di temukan di Jawa. Terakhir saya melihat nenek yang mengunyah sirih pinang di desa saya pun ketika saya masih duduk di taman kanak-kanak. Memori itu terkenang sampai sekarang, karena mengunyah sirih pinang menurut saya terlihat cukup nyentrik.
BIBIR MERAH. LUDAH MERAH.

seorang kakek salah satu anggota pengunyah laskar sirih pinang
 
Ketika saya kecil dulu, sempat tertanam diingatan saya, orang yang mengunyah sirih pinang adalah vampir atau drakula. Betapa tidak, bibir dan ludah mereka tampak kemerahan, menyeramkan.
Tetapi ketika itu saya dijelaskan oleh nenek teman saya yang hobinya makan sirih pinang, kalau sebenarnya beliau sedang mengunyah sirih pinang dan bisa menghasilkan warna merah di mulut.
Itu memori 20 tahun yang lalu, dan sekarang saya bertemu lagi dengan para pecinta sirih pinang.
Budaya sirih pinang sepertinya masih ngetren sekali di Timor dan terutama Indonesia Bagian Timur. Kita dapat dengan mudah sekali menemui orang-orang baik tua-muda, laki-laki-perempuan, besar-kecil, semuanya suka makan sirih pinang. Bahkan ada hal yang sangat menggelitik ketika saya berkunjung ke RSU Prof. W. Z. Yohanes Kota Kupang, ada larangan "DILARANG MAKAN SIRIH PINANG" yang terpasang di beberapa bagian di rumah sakit. WHAT?? Di rumah sakit ada larangan makan sirih pinang??? dalam pikiran saya, masa sih di tempat umum seperti ini, dan tempat orang sakit begini, orang-orang masih sempat mengotorinya dengan makan sirih pinang??! haha, cukup lucu, apalagi tepat di bawah plang larangan tersebut banyak ludah bekas orang-orang makan sirih pinang, tidak ada yang peduli dengan peraturan tersebut, semua orang tetap asyik makan sirih pinang.

daun sirih
Saya heran, seperti apa sih rasanya makan sirih pinang sehingga banyak orang yang kecanduan? bahkan nyaris setiap menit dalam hidup mereka tidak dapat dipisahkan dari mengunyah sirih pinang.
Ada 2 cara untuk menikmati buah pinang, yang pertama adalah makan buah pinang yang sudah dipotong-potong dan dikeringkan, wujudnya kurang lebih mirip snack choco-crunch. Saya dulunya sempat heran ketika belanja di pasar banyak choco-crunch yang dibiarkan berjajar di jalan dan tidak di kemas, ketika saya tanya kepada penjualnya ternyata itu adalah tumpukan pinang, haha
Cara kedua untuk menikmati buah pinang adalah dikunyah langsung ketika masih berwujud buah utuh, tetapi cara ini saya lihat jarang dilakukan.
Setelah makan buah pinang, maka berikutnya disusulkan dengan makan sirih, bisa dari batang atau daunnya, lalu ditambahkan dengan kapur. Nah kapur inilah yang menyebabkan reaksi dengan buah pinang dan sirih sehingga menghasilkan warna merah. bahkan ada beberapa orang yang menambahkan tembakau setelahnya, katanya lebih mantap.
 Harga sirih pinang di pasar cukup murah, tetapi orang-orang di Timor atau mungkin di NTT, merasa sangat terhormat dan luar biasa senang kalau kita bawakan oleh-oleh sirih pinang daripada kita bawakan buah pisang atau buah-buahan yang lain.
bungkusan kapur yang sudah di kemas untuk siap disantap denagan buah pinang dan sirih

Lalu terbesit keinginan saya untuk mencoba, bapak parkiran di kantor saya dengan senang hati membagikan sedikit sirih pinangnya untuk saya coba. 
dan tibalah hari itu, hari bersejarah dalam hidup saya: mengunyah sirih pinang
Yang pertama saya makan adalah buah pinang, si choco-crunch palsu, dan waw! buah kering itu keras sekali, bahkan butuh usaha ekstra untuk gigi-gigi saya untuk mengunyahnya, tetapi buah ini tidak mempunyai rasa. berikutnya saya susulkan mengunyah batang sirih dan olalalaaa... rasanya seperti pedas-pedas gimana gitu, kalau dalam bahasa jawa kita menyebutnya "sepet", tidak habis saya kunyah sudah saya muntahkan semua dari mulut saya, padahal saya belum mencoba kapurnya, tapi saya tidak tega mencoba karena sepertinya akan terasa panas, dan apalagi kalau ditambahi tembakau, secara medis sangat tidak sehat sekali, karena sama seperti rokok, bisa menyebabkan kanker.
Entahlah saya tidak habis pikir apa enaknya mengunyah sirih pinang, saya tidak kuat dan tidak ingin mencoba lagi, memang sih setelah makan sirih pinang rasanya gigi lebih fresh karena batang sirih rasanya agak pedas-mint begitu. Mungkin butuh waktu yang cukup lama dan terus menerus hingga menimbulkan ketagihan, tapi saya menyerah saja, saya tidak ingin ketagihan, gigi saya tidak cukup kuat.
Ketika saya tanyakan pada beberapa orang kelebihan makan sirih pinang, jawaban dari mereka cukup lucu dan membuat saya tertawa, diantaranya: "Nona, makan sirih pinang itu bagus, bikin mata jadi terang!" entahlah saya tidak tau bagaimana korelasinya, mungkin karena hanya mengunyah sekali jadi saya belum mendapatkan efek samping mata terang tersebut. Ada pula yang menjawab: "Eiiiih Nona wajar sa kalau son tau enaknya makan sirih pinang, bikin enak kalau main gila sama istri na, makanya sampai tua begini beta masih kuat main." kurang lebih artinya begini: "wajar saja nona belum tahu efek samping enaknya makan sirih pinang, bikin enak kalau berhubungan dengan istri, makanya sampai tua begini saya masih berhubungan seks"
Olala....
penjual sirih pinang yang memberi saya tips kalau sudah menikah harus banyak-banyak makan sirih pinang :l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar