Sabtu, 19 Maret 2011

kami, LASKAR TAKABONERATE PART 0.5

TAKABONERATE impian kita (picture taken by ASRI)
hari itu adalah hari kedua saya di makassar, setelah semalam saya menghabiskan waktu nongkrong di pantai losari dan gedung kesenian makassar, pagi ini adalah giliran saya kelayapan. tujuannya adalah kepulauan takabonerate yang cantik dan asri berseri seperti saya.

saya berangkat bertiga dengan mas appur dan mas teddy. tidak perlu dintanya lagi, saya mutlak yang paling cantik di geng trio kwek kwek ini.
kami berangkat ke terminal diantar teman mas appur, mas tata namanya, waaahh.. *terimakasih sekali mas tata atas kebaikan hatinyaa :)

mas tata yang baik hati sekali :)


kijang inova jadi angkutan loh di sini!

honda revo jadi becak! olala...


ternyata kami belum beruntung, bis ke kota benteng (ibu kota pulau selayar, tempat pelabuhan menyebrang ke takabonerate) sudah berangkat semua pagi tadi jam delapan. panther (istilah kendaraan antar kota di sulawesi) ke bira pun juga berangkat pagi tadi untuk mengejar jadwal kapal yang menyebrang ke selayar.
olalaaaa... kami bingung dan berdoa bersamaan agar ada malaikat yang datang membawa keajaiban

tiba-tiba datang seorang sopir yang mengatakan kalau kendaraannya adalah kendaraan satu-satunya yang belum berangkat ke bira, dan kalau tidak ingin ketinggalan kapal sebaiknya kami segera mencarter mobilnya karena hari sudah mulai siang. dan tentu saja harganya mahal sodara-sodaraa... saya sudah mencium sepertinya ada bau-bau penipuan dari gelagat pak sopir. tapi yah berhubung kami lagi butuh yah berangkatlah sudah geng trio kwek kwek ini.
mobil yang kami naiki lengkap dengan pak sopir yg lagi transaksi
perjalanan di mulai
perjalanan empat jam dari makassar ke pelabuhan bira saya habiskan dengan sedikit-sedikit berteriak 'waoww kereenn', 'wooww cantikk', woww terus deh. di sebelah kiri saya, berjajar pegunungan, mas appur memberi tau saya kalau itu adalah gunung bawakaraeng. mas appur adalah seorang anak gunung sejati yang baru kali ini akan pergi ke laut, sepertinya saya-lah yang menjadi mak comblang antara mas appur sama laut. hihihii.. rumah panggung di sepanjang jalan membuat saya terpana, karena rumah adat panggung di sulawesi sangat berbeda dengan rumah joglo di jawa. belum lagi nama-nama kota yang saya lewati, sungguh keren-keren sekali dan terdengar asing bagi saya, ada gowa, takalar, jeneponto, bantaeng, bulukumba.. waow.. awesome!

karena terlalu senang melihat jalanan saya lupa akan waktu. saya lupa menghitung waktu. saya lupa memperkirakan waktu. dan ternyata hari sudah terlalu sore ketika kami tiba di bira. saya meminta pak sopir cepat-cepat melaju menuju pelabuhan setelah  saya menemukan kenyataan bahwa seorang ibu yang menumpang kendaraan ini hanya membayar 10% persen dari tarif yang harus kami bayar, beliau berkata kalau itu tarif biasanya.. olalaaaa... ternyata benar sekali kami sudah dimanfaatkan pak sopir...
ironisnya, setiba di pelabuhan kapal ferry yang menyebrang ke selayar baru saja berangkat... saya cuma bisa melihat pantat kapal yang makin lama makin menjauh dan mengecil...
untunglah saya ini dasarnya cantik dan cerdas, segera saya telepon seorang teman yang minggu kemarin ketinggalan ferry juga ke selayar.

tak lama kemudian saya sudah mendapat informasi dari teman kalau dia menumpang kapal nelayan di tanah beru, di kampung tempat pembuatan kapal pinisi. segera saya meminta pak sopir mengantarkan kami ke sana, karena hari sudah mulai gelap dan ssstttt... sebenarnya tujuan saya adalah balas dendam sama pak sopir yang sudah menipu kami..hehehe

pinisi yang gagah
setiba di tanah beru lagi-lagi saya heboh ber' waooowww'...
tanah beru terkenal dengan kampung nelayan pembuat kapal pinisi, kapal kayu legendaris suku bugis yang sangat handal menghadapi ombak di lautan
dulunya ada mitos yang mengatakan kalau kapal pinisi dibuat tanpa menggunakan paku, hanya sela-sela kayu saja yang disambung dan direkatkan dengan putih telur. tak lupa juga katanya ada mantra-mantra yang membuat kapal ini menjadi kuat dan lentur... waowww sekali kan :)
di sepanjang kampung ini saya melihat banyak kapal pinisi, mulai dari yang berukuran sedang hingga yang lebih besar daripada rumah
ada juga yang baru dibangun dan ada yang hampir rampung. beberapa ada yang sudah dicat dan beberapa ada yang belum
saya senang sekali rasanya... kapal pinisi benar-benar gagah dan membuat saya berdebar bangga.. sungguh hebat indonesia

setelah terlena sejenak dengan kokohnya kapal pinisi, saya kembali lagi ke kehidupan nyata
orang-orang di kampung tanah beru itu bilang kalau hari ini tidak ada nelayan yang berlayar ke pulau karena cuaca yang buruk... yah ombak berdebur kencang saat itu. dan mereka menyarankan kami untuk menginap saja di tanjung bira dan menunggu ferry besok pagi atau menumpang menginap di warung wong solo yang tidak jauh dari sana, yah mengingat dua diantara kami adalah jawa tulen.
saya senang rasanya, meskipun ketinggalan ferry saya mendapat ganti yang tidak kalah indah, bisa melihat kapal pinisi... besar, kokoh dan banyak lagi jumlah kapalnya... betapa beruntungnya saya
oh ya... ternyata pak sopir merasa rugi dan ngomel-ngomel terus tidak karuan karena dia harus mengantarkan kami kembali ke warung wong solo... sepertinya dia minta ditambahin fee.. dan tentu saja kami hanya mendengarkannya dengan sederhana: masuk telinga kanan, keluar telinga kiri!! hehe

jadi, mungkin beginilah pesan moral yang bisa diambil dari perbuatan pak sopir yang tercela: jangan suka menipu orang! nanti tuhan akan memberi balasan yang setimpal.
tuh kan, si pak sopir boro-boro mau dapat untung, malah rugi waktu juga dia gara-gara menipu orang cantik.

sambil ngomel-ngomel pak sopir menurunkan kami di warung wong solo. setelah itu dia ngibrit entah ke mana.. dan kami cuma ketawa-ketawa kecil, hehe
bapak ibu di warung solo menyambut kami dengan ramah, rasanya seperti bertemu saudara sekampung di tanah perantauan. kami langsung memesan makanan. banyak sekali porsinya, ada mi kuah dan bandeng, belum lagi lauk-lauk pelengkap lainnya. makan besar sodara-sodara :)
warung solo yang terkenal
makan besarrr
enak-enak makan barulah saya ingat kalau tripod yang saya bawa ketinggalan di mobil pak sopir tercela tadi...olalalalaaaa... tripod pinjaman lagi.... huahuhuuuu... saya sedih rasanyaa

jadi, mungkin beginilah pesan moral yang bisa diambil dari perbuatan saya: jangan suka menyimpan dendam sama orang! nanti tuhan akan memberi balasan yang setimpal.
hiks!

oooh ya tapi untungnya lagi saya ini dasarnya cantik dan cerdas, saya ingat tadi memotret mobil si bapak sopir lengkap dengan plat nomernya, jadi segera saya meminta mas appur untuk meminta tolong pada temannya mencari si bapak sopir esok harinya di terminal makassar.
huhuu.. terimakasih tuhan, engkau masih menyayangiku... saya janji deh nggak jadi orang jahat lagi :(

naik pete pete
setelah makan kami berencana melanjutkan perjalanan ke bira, menginap di sana dan menunggu ferry esok hari. segeralah kami naek pete-pete, nama alias angkot untuk wilayah sulawesi.
lalu kami berhenti di sebuah kawasan yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan dan terlihat sebuah kapal pinisi besar yang hampir rampung dari kejauhan.. arghhh... semoga ada kampung nelayan dibawah...

turun yuk turuun
ketika turun kami harus melewati sebuah tangga yang agak curam, lalu di bawah sana ada pepohonan besar dengan daunnya yang lebar, rasanya seram-seram menantang, kyaaaaaa.... saya senangsekali berasa syuting uji nyali..hehe
tiba-tiba dari kejauhan ada orang yang memanggil saya, seorang wanita setengah baya yang sangat ramah. setelah kami mengobrol sebentar, beliau senang bukan kepalang ketika tahu saya berasal dari jawa timur, ternyata beliau berasal dari gresik sebelum ikut suaminya pindah ke sulawesi. setelah tahu kalau kami ketinggalan ferry beliau memberitahu bahwa besok pagi sekali akan ada kapal pengangkut solar yang akan berangkat ke selayar, beliau dengan senang hati akan mengantarkan kami pada kapten kapal untuk meminta ijin menumpang.
sambil menunggu mas teddy yang sedang menemui kapten kapal, saya dan mas appur berbincang-bincang dengan penduduk sekitar. mereka sangat ramah-ramah sekali, saya diajak main domino sama adik-adik kecil. mereka bahkan mempersilhkan kami menginap dirumah mereka atau hanya sekedar menumpang mandi. tapi kami tidak ingin merepotkan, kami memutuskan untuk membuka tenda di tepian pantai.

mas appur yang paling jago bahasa makassar-nya..hhihi (ya iya lah.. yang lain jawa tulen)
saya menang terus main domino lawan mereka :)
senangnyaa diberi kesempatan bertemu mereka
segera setelah mas teddy kembali, kami mencari tempat untuk membuka tenda, kami mencari tempat yang tidak terlalu jauh dari markas kapal yang akan mengangkut solar nanti. disebelah tenda kami juga ada beberapa tenda yang sepertinya dibuat oleh nelayan yang sedang singgah. setelah mendirikan tenda kami menyimpan barang-barang di dalam, menumpang mandi di rumah penduduk lalu pergi ke warung tempat para awak kapal berkumpul, sekalian numpang charge hape dan batere kamera, hehe
kami mengobrol banyak, mulai dari banyolan-banyolan jayus hingga tukaran lagu-lagu di hape. saya senang sekali karena salah satu awak kapal memberi saya bati'-bati', lagu khas selayar
terdengarnya seperti pantun yang bersahut-sahutan dan diiringi musik yang meriah.. keren sekali, rasanya ingin segera sampe selayar saja waktu itu :)

warung tempat nongkrong awak kapal
salah satu banyolan yang jayus itu adalah sebagai berikut sodara-sodaraa:

salah satu awak kapal: dari jawa mana mbak?
saya cantik: saya dari surabaya pak, jawa timur
salah satu awak kapal: wah kalau saya dari solo mbak
saya cantik: oh yaa... saking tahun pinten njenengan teng mriki?? (bahasa jawa halus: sudah berapa tahun anda tinggal di sini?)
salah satu awak kapal: hahaha... saya solo.. SOLOWESI... hehehe

arggghh..gubrak...hihihiii
setelah itu guyonan ini selalu saya dengar tiap kali ada yang tanya kalau saya dari jawa
hehehe

awak kapal yang jayuss

awak kapal yang lain
setelah ngobrol-ngobrol kami kembali ke tenda, istirahat sebentar, packing lalu siap-siap berangkat menumpang kapal solar ke selayar
malam itu saya disuruh tidur di tenda, 
sepertinya dua laki-laki itu tau kalau sebenarnya saya ingin tidur di luar :(
mas teddy tidur di sebuah kursi santai di depan rumah nelayan.
mas appur tidur rebahan di pasir sambil melihat bintang.
kami istirahat sejenak, 
mungkin dua laki-laki itu juga melamunkan hal yang terjadi seharian ini sebelum tidur.. 
sama seperti yang saya lakukan.. hehehe
lalu sama-sama berharap agar esok hari lebih menyenangkan lagi
maka, ami bonne nuit :)
selamat tidur teman :)
selamat tidur laskar takabonerate :)

3 komentar:

  1. Dua kutipan Taka Bonek Rate :
    1. Yang bisa diambil hikmahnya adalah Niat..
    dimana ada Niat Pasti Tuhan Memberikan Jalan.,
    2. Yakin adalah satu Prinsip dengan segala resiko
    didalamnya yg harus dihadapi,.
    Lalu merindukan Ibu Pemilik warung solo akan
    akan senyuman hangatnya.

    BalasHapus
  2. lucu yaaa...
    seru maa...
    aku paling bingung masalah turu..
    hahahhahaaa...

    BalasHapus